A. Seputar sejarah tentang Transjakarta
Transjakarta atau lebih popular disebut busway adalah moda transportasi bus cepat (Bus Rapid Transit/BRT) yang bertujuan memberikan jasa angkutan umum yang lebih cepat, aman, nyaman, namun terjangkau. Supaya hal tersebut dapat tercapai, transportasi ini diberi jalur khusus dan jalur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan selain armada bus Transjakarta (termasuk armada bus kota).
Harga tiket disubsidi oleh pemerintah seharga Rp.3500 supaya lebih terjangkau olkeh masyarakat luas Jakarta. Berdasarkan rencana sebelum pembangunan busway, jalur busway direncanakan untuk menggunakan sistem contra flow atau lawan arus agar jalur tidak diserobot kendaraan lain. Tetapi tidak jadi dikarenakan pertimbangan keselamatan lalu lintas. Transjakarta sudah memiliki 11 koridor (jalur/rute) yang masing-masing telah diresmikan dari tahun ke tahun. Transjakarta Busway mulai dioperasikan pada tanggal 15 Januari 2004. Selama 2 minggu, Transjakarta memberikan pelayanan tiket gratis kepada masyarakat Jakarta. Hal ini dilakukan supaya masyarakat Transjakarta bisa beralih dari kendaraan pribadinya dan mengenal transportasi barunya, Transjakarta. Pada tanggal 1 Februari 2004, Transjakarta sudah beroperasi secara komersial.
Saya akan menceritakan dan membahas tentang masing-masing koridor Transjakarta...
Simak ya.. :) Supaya yang belum tau busway jadi tau.. Hehe.. :D
Untuk rute yang dilewati akan dibahas dibagian bawah
Koridor 1 (mulai dioperasikan tanggal 15 Januari 2004)
Koridor 1 (Blok M - Kota) mulai dioperasikan pada tanggal 15 Januari 2004. Bersamaan dengan awal dibentuknya Transjakarta Busway. Beberapa cerita tentang koridor 1 sudah diceritakan di atas... dari "mulai dioperasikan" hingga beroperasi secara komersial". Sebagai wujud emansipasi wanita, pada tanggal 21 April 2005 (Hari Kartini) Transjakarta sudah memiliki pengemudi wanita. Ditargetkan Transjakarta sudah memiliki pengemudi wanita mencapai 30%. Hingga Mei 2006, Transjakarta sudah memiliki 50 pengemudi wanita. Pada awal beroperasi, bis-bis Transjakarta banyak yang mengalami masalah, diantaranya adalah salah satu bis yang atapnya menghantam terowongan rel kereta api, pintu otomatis penumpang yang bermasalah, tombol pemberitahuan halte selanjutnya. Sebagian Koridor 1 juga ikut membantu kerja Koridor 10 pada hari kerja, kurang lebih 20 Armadanya dialokasikan ke Koridor 10 (Tanjung Priok-PGC)
Berikut merupakan armada-armada Koridor 1 yang beroperasi:
|
G.1 Bus Hino RG - Karoseri New Armada (Genesia) |
|
G.2 Bus Mercedes Benz - Karoseri Restu Ibu (R. |
Koridor 2 & 3 (mulai dioperasikan tanggal 15 Januari 2006)
Dua tahun setelah Koridor yang saat ini berumur 8 tahun (Koridor 1), gubernur Sutiyoso meresmikan dua koridor baru, yakni Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) & 3 (Kalideres-Pasar Baru) pada tanggal 15 Januari 2006. Saat Halte busway (bisa disebut Shelter) Harmoni sedang dalam renovasi, halte transit sementara Koridor 3 Sawah Besar, Monas. Setelah halte Harmoni selesai direnovasi, nama halte tsb. berubah menjadi Harmoni Central Busway dan menjadi salah satu titik transit busway. Pada tanggal 10 Februari 2008, koridor 3 memulai rutenya yang baru, yakni dari Jelambar tetap lurus ke Jalan Kyai Tapa dan Jalan Kyai Hasyim Ashari lalu belok ke kanan untuk berhenti di Harmoni. Tetapi karena rute baru ini belum resmi, sebagian bis koridor 3 masih melewati rutenya yang lama, yakni lewat tomang, Jalan Kyai Caringin, Jalan Balik Papan karena pembangunan 2 halte sepanjang Jalan Kyai Tapa, yakni RS Sumber Waras dan Grogol 1 (G1/Trisakti) belum selesai. Mulai tanggal 10 September 2008, setelah dua halte tsb. selesai dibangun, bis koridor 3 resmi melewati Jalan Kyai Tapa dan Jalan Kyai Hasyim Ashari, tidak lagi melewati Tomang, Jalan Kyai Caringin dan Jalan Balikpapan.
|
G.3 Bus Rahayu Santosa (Kiri) Bermesin Daewoo[TB101-TB108], Bus Restu Ibu (Kanan) Bermesin Daewoo[TB067-TB071] |
|
G.4 Bus Mayasari Utama Warna Biru Bermesin Daewoo[TB001(alm.), TB002-TB026] |
|
G.5 Bus Mayasari Utama (Kuning/Orange) yang membantu melayani Koridor 2 [TB066], adapun bus-bus seperti ini yang melayani Koridor 3, yakni [TB027-TB063] |
|
G.6 Bus Rahayu Santosa (Abu-abu) yang sebagian melayani Koridor 2 [Pulogadung-Harmoni], sebagian melayani rute express[Pulogadung-X Deres/Bunderan Senayan], sebagian lagi melayani Koridor 3 [X Deres-Pasar Baru], bus-bus itu diantaranya adalah [TB108-TB118, TB119(alm.), TB120-TB126] |
|
G.7 Bus TB002, dahulu pernah terbakar di Tugu Tani, lalu sudah di rehab total. Dulu bermesin Hino dan bertransmisi Manual, sekarang bermesin Daewoo dan bertransmisi Otomatis (Matic). |
Koridor 4,5,6,7 (mulai dioperasikan tanggal 27 Januari 2007)
Dibangun pada tahun 2006, dengan jurusan:
- Koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas2)
- Koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol)
- Koridor 6 (Ragunan-Halimun(mulai sekitar 2009 diperpanjang hingga Dukuh Atas2))
- Koridor 7 (Kampung Melayu-Kampung Rambutan)
Diresmikan pada tanggal 27 Januari 2007 oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Dan mulai beroperasi secara efektif pada tanggal 28 Januari 2008. Berbeda pada saat peresmian koridor 1. Tidak ada tiket gratis sebagai sosialisasi warga Jakarta.
|
G.8 Bus berkaroseri Mayasari Utama bermesin Daewoo (kiri) [JTM001-JTM018], bus berkaroseri Korindo bermesin Hyundai Evotech (kanan) [JTM021-030] |
|
|
|
G.9 Bus berkaroseri Srikandi bermesin Daewoo (Ini salah satunya (JTM052))
Koridor 8 (di bangun tahun 2007, dioperasikan tanggal 21 Februari 2009) Koridor 9 (dibangun tahun 2007, dioperasikan tanggal 30 Desember 2010) Koridor 10 dibangun bersamaan dengan koridor 9.
Dibangun pada tahun 2007, dengan Jurusan:
Koridor 8 (Lebak Bulus-Grogol-Harmoni)
Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit)
Koridor 10 (Tanjung Priok-PGC)
Awalnya ketiga Koridor ini direncanakan bisa dioperasikan pada bulan Maret 2008, lalu ketiga Koridor ini mengalami beberapa penundaan.
1. Koridor 8
Akhirnya, dari ketiga Koridor ini, baru bisa 1 Koridor yang dioperasikan, yakni Koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni). Dioperasikan pada tanggal 21 Februari 2009. Karena kala itu dari 45 bus yang dibutuhkan masih ada 20 bus yang beroperasi, BLUTJ terpaksa memperpendek rute karena ke-20 bus itu tidak cukup untuk bisa melayani sampai Harmoni. Rute diperpendek menjadi Lebak Bulus-Indosiar, walaupun sebagian sumber menginformasikan sampai Jelambar. Kala itu, operator yang melayani Koridor 8 adalah PT. Primajasa Perdanaraya Utama (PP) dan PT. Eka Sari Lorena Transport (LRN). Namun, sekarang (hingga 2012) hanya dilayani oleh operator PT. Primajasa Perdanaraya Utama, sebab, Koridor 7 kekurangan armada karena armadanya dibagi-bagi.
|
G.10 Salah satu armada dari operator PP. Bus berkaroseri Mayasari Utama bermesin Hino RK |
|
G.11 Salah satu armada dari operator LRN( Bus Single). Bus berkaroseri Rahayu Santosa (RS) bermesin Hino RK |
|
*OOT Sedikit ya* Koridor 7 ini operator aslinya LRN, Koridor 4 dan 6 operator aslinya JTM dan PP. Kala itu (Tahun 2010-2011), PP berada di Koridor 4, 6, dan Rute Poros Harmoni-Petojo-Grogol 2 (kala itu rute poros ini hanya beroperasi di hari kerja). LRN berada di Koridor 7 dan 8 (Tahun 2010-2011 satu-satunya operator di Koridor 8). Lalu karena banyaknya penumpukan penumpang (di halte2 transit) disebabkan kurangnya armada (Ex: BNN, Grogol 1, Harmoni), akhirnya Koridor 4 yang juga dilayani PP digantikan oleh JMT, semua bus-bus LRN di Koridor 8 dikembalikan ke Koridor 7, bus-bus PP dioper kembali ke Koridor 8 (sebagian kecil tetap beroperasi di Rute Poros Harmoni-Petojo-Grogol 2(sekarang rute poros ini beroperasi setiap hari))
2. Koridor 9 + 10
Beroperasi pada tanggal 30 Desember 2010. Setelah mengalami lamanya penundaan. Bus yang beroperasi di Koridor 9 ini dioperasikan oleh operator BMP (PT. Bianglala Metropolitan), TMB (PT. Trans Mayapada Busway) dan JET (PT. Jakarta Express Trans *Hanya hari Minggu saat CFD di Sudirman*). Sedangkan bus yang beroperasi di Koridor 10 (pada hari Kerja dan hari Minggu) dioperasikan oleh operator JET (PT. Jakarta Express Trans *Hanya hari Minggu saat CFD di Sudirman*). Pada hari Sabtu, dioperasikan oleh operator BMP Single (Operator aslinya nih).
|
G.12 Salah satu Bus Single milik BMP dan TMB. Bus berkaroseri Korindo bermesin Hyundai Evotech (*Masa kini. Kalo Hyundai punyanya Koridor 4+5+6 (JMT/JTM) mesinnya agak bergetar banget kalo busnya dijalankan) |
|
G.13 Inilah, karya anak bangsa. Salah satu Bus Gandeng (Articulated) milik BMP. Bus berkaroseri
Rahayu Santosa (RS) bermesin Doosan Infracore (dari Korea). Meskipun mesin +
transmisi belum bisa dibuat oleh Indonesia. :') |
(Sedikit OOT)
Sedikit informasi pada Hari Minggu (rutin dilakukan karena ada Car Free Day/CFD/HBKB):
1. Bus Koridor 1 memakai bus-bus BMP Single dan Gandeng (Komodo)
2. Untuk Koridor 9, memakai bus JET (Pinang Ranti-Pluit(09)) dan TMB Single dan Gandeng (Rute PGC-BKN-Grogol 2)
3. Untuk Koridor 10, memakai bus JET
Ada beberapa keuntungannya dan Ruginya di sini, Keterangan menurut urutan yang saya sebutkan di atas:
1. Rugi banget kalo pake bus gandeng... bus gandeng Pintunya Tiga, sedangkan beberapa Halte-halte Koridor 1 (Ex: Sta. Kota, Glodok-Harmoni, Bank Indonesia-Sarinah, Tosari, Polda-GBK, Masjid Agung-Blok M) Pintu haltenya masih 1 (CMIIW). Kalo Dk. Atas sama Benhil masih ada dua. Masih bisa untuk takaran bus gandeng. Kalo Monas pintunya sih Iya 3, cuma bentrok banget sama Pintu yang beda jurusan (Sisi Timur/Arah Blok M)! X_X Pintu yang paling kiri pintu Penurunan, yang tengah Pintu arah Blok M, yang depan Pintu arah Pulogadung. Nah loh yang penumpang2 Pulogadung pada bingung deh ini bus Pulogadung atau bukan :p
Ada yang bilang, dengan adanya Bus Gandeng di Koridor 1 pada Hari Minggu, BLU Transjakarta mengujicobakan Bus Gandeng (Yang seadanya sekarang) sebelum Koridor 1 ini semua Busnya diganti dengan Bus Gandeng Baru.
2. Nah loh ada untungnya juga kan? :D kalo Koridor 9 pakai Bus JET, sesampainya di Pinang Ranti, bisa langsung isi Solar (BBM) karena SPBU Pinang Ranti Khusus Busway ini berada di belakang Terminal Pinang Ranti (Deket Pool JET). Tapi ruginya Pintu bus ini cuma 1, sedangkan semua Pintu Halte-halte di Koridor 9 ada tiga. Dan sangat menyusahkan orang-orang untuk keluar-masuk bus.
3. Nah ini udah bus setia Koridor 10 nih... Tau sendiri kan untung ruginya kyk apa??? Apalagi pas Peak Hour... :D
Koridor
11 (Diresmikan pada tanggal 30 Desember 2011) dengan rute Kampung
Melayu-Walikota Jakarta Timur-(Tdk tau sudah sampai Pulogebang atau
belum)
Diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Foke, (sapaan akrabnya Fauzi Bowo) pada tanggal 30 Desember 2011. Pada rute Kampung Melayu-Walikota (walaupun sebagian sumber menginformasikan ada rute poros Pulogebang-Penggilingan menggunakan bus TMB Single)
Di sinilah, di mana banyak sekali perubahan yang telah dilakukan. Diantaranya dari halte [Foto menyusul. Bagi penumpang setia Koridor 5 yang sering mengarah Kp. Melayu, ga perlu repot2 naik Koridor 11. Liat aja Halte RS Premier (Setelah halte Ps. Jatinegara...) ;) ]. Di dalam bus, juga sedikit mengalami perubahan. Seperti adanya CCTV, bisa dilihat juga di Bus Gandeng Komodo JMT062-065 (Koridor 5). Bus yang dipakai di Koridor ini adalah Bus Gandeng PT.Inka berkaroseri:
|
Bus Gandeng PT.Inka Berkaroseri Laksana Bermesin Cummins (Tampak Depan) |
|
Bus Gandeng PT.Inka Berkaroseri Laksana Bermesin Cummins (Tampak Belakang) |
[Foto Dashboard Laksana dipastikan Menyusul... :)]
|
Bus Gandeng PT.Inka Berkaroseri Trisakti Bermesin Cummins (Tampak Depan) |
|
Bus Gandeng PT.Inka Berkaroseri Trisakti Bermesin Cummins (Tampak Belakang) |
|
Dashboard dari Bus Gandeng PT.Inka Berkaroseri Trisakti |
|
Kabin Bus Gandeng PT. Inka. Mau yang Laksana, atau yang Trisakti, sama aja! Cuma beda dashboard aja... :) |
|
|
Pintu lipat yang digunakan adalah Pintu lipat versi Kor.9/10. (Biasa disebut lipat 1 daun). Ada tulisan "Dilarang Berdiri" di dekat Pintu (Karpet Kuning). Tapi kalo bus ini sedang penuh sesak, sesuai pengamatan saya, masih aja ada yang berdiri di deket pintu... Kyk saya (Soalnya cuma turun 1 halte berikutnya, sesek lagi) :D
Halte2 di Koridor 11 juga sudah difasilitasi fasilitas untuk Tunanetra, yakni, Ubin yang menonjol berwarna kuning. pemasangannya saya kira sampai JPO, taunya di halte aja... Kyknya pemasangannya juga kurang pas. Ada jalurnya yang udah ditutup sama pagar besi. Biar orang ga nyelak.
Semua halte (Kecuali Halte Walikota) ticketingnya ada di dekat JPO (Di atas). Pintu pastinya udah ditutup semua (Otomatis). Kyknya di setiap halte (yang ticketing di atas) dijagain sama satgas (kyk yang pernah saya liat di Halte Flyover Jatinegara) jadi ga ada lagi yang boleh naik busway "Secara Gratis" ;).
Di halte Walikota, terdapat 2 Toilet (1 untuk orang yang memiliki keterbatasan fisik (Memakai Kursi Roda), 1 untuk umum), Mushola, dan Air Mancur. Nah loh kalo banyak orang yang mau ke Toilet gimana? Toilet Umum cuma 1... -__-
Jadi secara keseluruhan, jumlah armada traja DMR sudah berjumlah 21 bus hingga saat ini, atau sama dengan 42 bus menurut perhitungan saya. Karena bus gandeng itu 2x lipatnya bus single...
Best Regards,
Adnan
Don't Forget to add me on Facebook: http://on.fb.me/MCVKld
Also follow me on Twitter: @Adnan TMBMP
Terimakasih untuk sudah membaca... Semoga Transjakarta bisa lebih baik lagi di mata publik... Amin...